Jumat, 20 November 2015

persilangan monohibrid

Info Post

Perkawinan monohibrid dapat disebut dengan pewarisan gen tunggal.  Pengertiannya adalah persilangan antar dua tetua dengan salah satu sifat yang dapat membedakan keduanya. Diharapkan keturunan pertamanya (generasi F1) akan memiliki sifat dengan salah satu tetua jika sifat tersebut dipengaruhi oleh alel dominan dan resesif serta tidak ada tautan seperti yang ditemukan Mendel pada tanaman kapri (Pisum sativum). 

Mendel menggunakan tanaman kapri karena mudah dipelihara, dapat menghasilkan banyak biji (banyak keturunan), mempunyai sifat-sifat yang dapat dibedakan antar varietas, dapat diperbanyak secara selfing atau disilangkan, dan  mudah tumbuh di daerah tempat tinggal Mendel. Sebagai tanaman  model untuk menunjukkan hasil persilangan monohibrid di daerah tropis seperti Indonesia dapat digunakan tanaman kacang panjang dengan alasan yang sama dengan Mendel dan mudah tumbuh di daerah tropis. Kacang panjang digunakan sebagai tanaman model pengganti kapri karena lebih mudah tumbuh di Indonesia, dapat menghasilkan banyak biji, mempunyai beberapa sifat yang membedakan antar varietas dan dapat disilangkan. Tanaman kacang panjang juga termasuk famili yang sama dengan kapri sehingga mempunyai struktur bunga yang serupa.

Klasifikasi Kacang Panjang
Kingdom           : Plantae
Subkingdom      : Tracheobionta          
Super Divisi       : Spermatophyta                     
 Divisi                : Magnoliophyta         
Kelas                  : Magnoliopsida
Sub Kelas          : Rosidae
Ordo                  : Fabales         
Famili                 :  Fabaceae     
Genus                : Vigna
Spesies               : Vigna unguiculata 
Sub Spesies        :sesquipedalis                         

Persilangan rnonohibrid dibedakan menjadi dua macam, yaitu persilangan monohibrid dominan dan monohibrid intermediate :

§  Persilangan Monohibrid Dominan

Persilangan monohibrid dominan adalah persilangan dua individu sejenis yang memerhatikan satu sifat beda dengan gen-gen yang dominan. Sifat dominan dapat dilihat secara mudah, yaitu sifat yang lebih banyak muncul pada keturunan dari pada sifat lainnya yang sealel.Persilangan monohibrid sudah diteliti oleh Mendel.Dari hasil penelitiannya dengan tanaman kacang kapri.Jika tumbuhan berbatang tinggi disilangkan dengan tumbuhan sejenis berbatang pendek menghasilkan F, tumbuhan berbatang tinggi, dikatakan bahwa batang tinggi merupakan sifat dominan, sedangkan batang pendek merupakan sifat resesif. Jadi, pada F, dihasilkan keturunan yang mempunyai sifat sama dengan sifat induk yang dominan. Rasio/perbandingan genotipe pada F2 = 1 : 2 : 1, sedangkan rasio fenotipenya = 3 : l.

§  Persilangan Monohibrid Intermediat

Persilangan monohibrid intermediat adalah persilangan antara dua individu sejenis yang memperhatikan satu sifat beda dengan gen-gen intermediat. Jika tumbuhan berbunga merah disilangkan dengan tumbuhan sejenis berbunga putih menghasilkan F, tumbuhan berbunga merah muda, dikatakan bahwa bunga merah bersifat intermediat. Dengan cara persilangan seperti pada persilangan monohibrid dominan di atas. dapat diketahui bahwa rasio genotipe dan fenotipe F, pada persilangan monohobrid intermediat sama, yaitu 1 :2 : l.

Tanaman kapri yang digunakan dalam percobaan Mendel merupakan varietas galur murni (true-breeding) yang artinya apabila tanaman itu menyerbuk sendiri, semua keturunannya akan mempunyai varietas yang sama. Induk galur murini disebut dengan parental (sering disingkat dengan P) dan keturunannya disebut dengan generasi F1 (dari kata filial keturunan pertama).Persilangan sendiri dari F1 menghasilkan generasi F2 (filial kedua).Analisis kuantitatif Mendel pada tanaman F2 inilah yang terutama mengungkapkan dua prinsip dasar hereditas yang sekarang dikenal sebagai hukum segregasi dan hukum pemilahan bebas.             Keuntungan yang lain adalah kacang ercis ini banyak menghasilkan keturunan varietas yang berlainan secara nyata. Di antara varietas kacang ercis memiliki pasangan sifat beda yang menonjol.Hal itu dapat diperlihatkan pada tabel di bawah ini:


Gambar 1.1 Sifat beda kacang Ercis dari percobaan Mendel (Monohibrid)

Pada persilangan terdapat simbol-simbol yang digunakan untuk persilangan,pada tabel di bawah diperlihatkan tentang simbol-simbol yang digunakan untuk persilangan:
Simbol
Keterangan
Hibrid
Hasil persilangan dari dua individu dengan sifat beda.
Dominan
Sifat yang menang, sifat ini menggunakan simbol huruf besar
misalnya HH (halus), KK (kuning).
Resesif
Sifat yang kalah, diberi simbol huruf kecil misalnya hh (kasar), kk
(hijau).
Intermediet
Sifat di antara dominan dan resesif misalnya merah adalah dominan
(simbol M), sedangkan putih resesif (simbol m) maka merah muda
adalah intermediet (simbol Mm).
Genotipe
Merupakan sifat yang ditentukan oleh gen. Misalnya MM, Mm
Fenotipe
Sifat yang muncul dari luar karena adanya akibat dari hubungan
antara faktor genotipe dan lingkungannya.
Homozygot
Merupakan bentuk dari gen yang sama pada pasangan kromosom
homolog, misalnya gen K mempunyai alel k sehingga gen dan alel
ditulis KK dan kk.
Heterezygot
Kebalikan dari homozigot yaitu individu yang mempunyai pasangan gen dan alel yang tidak sama. Misalnya, kulit halus dominan simbol H dan kulit kasar simbol h resesif. Maka Hh adalah heterozigot
Alel
Bentuk alternatif suatu gen yang menempati lokus yang sama
dengan pasangan kromosom homolog misalnya gen B memiliki alel
b sehingga gen dan alel dapat ditulis BB atau Bb

Dibawah ini merupakan salah satu contoh hasil persilangan monohibrid dapat dilihat pada contoh di bawah ini :

· Tanaman ercis (Pisum sativum)

Tanamankacang ercis (Pisum sativum) melakukan penyerbukan sendiri sehingga mendapatkan varietes galur murni.Setelah mendapatkannya, maka Mendel baru melakukan percobaannya dengan satu sifat beda untuk setiap persilangannya.Pada percobaan persilangan Mendel selalu menggunakan tanaman galur murni yang mempunyai sifat kontras, misalnya tanaman berbatang tinggi dengan tanaman berbatang pendek.
T = gen untuk batang tinggi (1,5 m)   t =  gen untuk batang pendek (0,5m)
P                      ♀ tt                  x          ♂ TT
                        (pendek)                      (tinggi)
gamet :                             t                                   T
F1                                            Tt
                                             (tinggi)
F1xF1  :           ♀ Tt                 x          ♂ Tt
                        (tinggi)                                    (tinggi)
F2        :
                       
              ♂
♀          
T
T

T
TT
(tinggi)
Tt
(tinggi)

t
Tt
(tinggi)
tt
(pendek)


Genotip
Fenotip
Ratio genotip
Ratio fenotip
TT
Tinggi
1
3
Tt
Tinggi
2
Tt
Pendek
2
1

Artinya rasio/perbandingan genotipe pada F2 = 1 : 2 : 1, sedangkan rasio fenotipenya = 3 : l.
Mendel melakukan percobaannya berulang kali, ternyata hasilnya sama seperti dapat dilihat tabel berikut ini

Induk
Keturunan (F1)
Keturunan dua (F2)
Tinggi >< pendek
Halus >< kisut
Kuning >< hijau
Tinggi
Halus
Kuning
787 tinggi : 277 pendek
5474 halus : 1850 kisut
6022 kuning : 2000 hijau

Karakter-karakter genetik diatur oleh unit faktor yang berpasangan yang terdapat di dalam tiap individu diploid.Individu diploid menerima satu faktor dari masing-masing orang tua.Karena unit faktor itu berpasangan, maka ada tiga kemungkinan kombinasi pasangan, yaitu keduanya sifat dominan, keduanya sifat resesif atau satu dominan dan satu resesif.Setiap individu yang diploid memiliki salah satu kemungkinan kombinasi tersebut.

Selama pembentukan gamet, pasangan unit akan memisah, atau mengalami segregasidan akan diteruskan ke gamet-gamet secara bebas yang kemudian akan diteruskan ke keturunannya.

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan Mendel dengan fakta-fakta yang ada, maka muncullah Hukum I Mendel /Hukum Segregasi yang berbunyi : “Pada peristiwa pembentukan gamet, gen yang merupakan pasangannya memisah secara bebas”. Setiap sel gamet akan memperoleh satu gen dari pasangan tersebut. Kemudian Mendel membuat suatu kesimpulan seperti berikut.

1) Setiap sifat suatu organisme dikendalikan oleh satu pasang faktor keturunan yang dinamakan gen (pada waktu itu Mendel belum mengenal gen); yaitu satu faktor dari induk jantan dan satu faktor dariinduk betina.

2) Setiap pasangan faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif sesamanya, misalnya bulat atau kisut. Kedua bentuk alternatif ini disebut alel.

3) Apabila pasangan faktor keturunan terdapat bersama-sama dalam satu tanaman, faktor dominan akan menutup faktor resesif.

4) Pada saat pembentukan gamet, yaitu pada proses meiosis, pasangan faktor atau masing-masing alel akan memisah secara bebas.

5) Individu galur murni mempunyai pasangan sifat (alel) yang sama, yaitu dominan atau resesif saja.


sumber :http://teloanyar.blogspot.co.id/2012/06/persilangan-monohibrid.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar